Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kepada perdagangan Jumat (26/8/2016) di buka di zona merah. IHSG terdaftar turun 0,03 prosen atau turun 1,86 poin ke level 5.452,25.
Penyebabnya, enam bidang tertekan terhadap pembukaan bursa pagi ini akibat perbuatan ambil untung. Dikarenakan terhadap penutupan perdagangan Kamis (25/8/2016) dulu, IHSG ditutup dgn kenaikan 50 poin atau 0,93 %. Bidang yg mengalami penurunan adalah bidang konsumer, perkebunan, manufaktur, infrastruktur, perdagangan, & bagian industri basic. Sementara bidang yg mengalami kenaikan ialah pertambangan, aneka industri, keuangan & properti.
Dari data RTI, volume perdagangan saham terhadap pembukaan bursa ini mencapai 151,37 juta. Sementara nilai transaksinya mencapai Rupiah 79,46 miliar. Terdaftar 74 saham di buka naik, 36 saham di buka turun & 57 saham di buka masih. Mungkin Saja indeks bakal berbalik arah ke zona hijau, dikarenakan tindakan beli investor asing marak. Tertulis net foreign buy di seluruh papan perdagangan mencapai Rupiah 491,3 juta.
Di pasar global, bursa AS turun mennati pidato Janet Yellen, pejabat Federal Reserve, bank sentral AS. Indeks Dow Jones turun 0,18 prosen. Indeks S&P 500 turun 0,14 prosen & indeks Nasdaq composite turun 0,11 %.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kepada perdagangan mendekati akhir minggu ini diperkirakan dapat reli naik menuju level 5.470, atau menambahkan penguatan terhadap perdagangan tempo hari yg ditutup menguat 0,9 % ke level 5.454. Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko menyampaikan, terhadap perdagangan hri ini laju IHSG bakal jalankan reli breakout dari konsolidasi jangka pendek menuju kisaran 5.470-5.525.
Pada kesempatan emas ini kita akan mengupas mengenai Harga Sepatu Nike, dimana karena besarnya pencari informasi mengenai Harga Sepatu Nike. Selanjutnya kita akan melangkah untuk membahas Harga Lampu Philips karena detail Harga Lampu Philips ini sangat penting. Dan terahir tentu kita harus berterimakasih kepada harganet.com.
“Walaupun tindakan menjual menahan kenaikan IHSG, tetapi sentimen positif utk mendiskon potensi kenaikan Fed Funds Rate di September adalah sinyal bahwa ekonomi global tetap on recovery track,” ucap Yuganur dalam risetnya, Jumat (26/8/2016).